Mengenal Gejala Hamil Anggur (molahidatidosa )
Pengertian
hamil anggur atau secara medis disebut molahidatidosa adalah suatu
bentuk tumor jinak dari sel-sel trofoblas (yaitu bagian dari tepi sel
telur yang kelak terbentuk menjadi ari-ari janin) atau merupakan suatu
hasil pembuahan yang gagal. Jadi dalam proses kehamilannya mengalami hal
yang berbeda dengan kehamilan normal, dimana hasil pembuahan sel sperma
dan sel telur gagal terbentuk dan berubah menjadi gelembung – gelembung
yang bergerombol berbentuk menyerupai buah anggur. Semakin hari
pertumbuhan gelembung semakin banyak bahkan bisa berkembang secara
cepat. Hal ini yang membuat perut seorang ibu hamil dengan
molahidatidosa tampak cepat membesar .
Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan
kadar HCG ( dengan pemeriksaan GM titrasi ) atau dapat dilihat dari
hasil laboratorium beta sub unit HGG pada ibu hamil tinggi.
Pemeriksaan USG kandungan akan terlihat keadaan kehamilan yang kosong tanpa ada janin dan tampak gambaran seperti badai salju dalam bahasa medis di sebut ” Snow storm”.
Hamil anggur atau Molahidatidosa hanya
dapat dialami oleh wanita yang pernah melakukan hubungan suami istri.
Jadi tidak benar bahwa hamil anggur bisa terjadi begitu saja tanpa ada
pertemuan sel sperma dan sel telur melalui hubungan seksual.
Dari berbagai referensi disebutkan bahwa
kejadian hamil anggur pada wanita Asia adalah satu dari 80 – 120
kehamilan. Namun dengan semakin cepatnya deteksi dini pada kehamilan
yang bermasalah pada trimester pertama dengan alat USG, maka
seringkali buah kehamilan yang kosong segera diketahui dan tidak
sampai terjadi hamil anggur.
Pada kasus mola hydatidosa, indung telur
wanita dapat mengandung kista lutein (bisa salah satu atau pada kedua
indung telur) yang akan hilang dengan sendirinya setelah mola
dikeluarkan. Selain itu, dari pemeriksaan kromosom pada
gelembung-gelembung tersebut, didapatkan kasus poliploidi dan hampir
pada semua kasus mola ternyata susunan seks kromatinnya adalah wanita
(46, XX).
Apa penyebab terjadinya hamil anggur?
Faktor langsung penyebab hamil anggur
ini hingga sekarang masih belum diketahui secara pasti. Diperkirakan
bahwa beberapa faktor yang sering dikaitkan sebagai penyebab hamil
anggur ini diantaranya yaitu mutasi genetik (buruknya kualitas sperma
atau gangguan pada sel telur) yang mengakibatkan pada kehamilan dimana
janin akan mati dan tak berkembang, kekurangan vitamin A, darah tinggi,
serta faktor gizi yang kurang baik. Wanita dengan usia dibawah 20 tahun
atau diatas 40 tahun juga berada dalam resiko tinggi. Seringkali
ditemukan pada masyarakat dengan kondisi sosial ekonomi yang rendah,
kekurangan gizi pada ibu hamil, ibu yang sering hamil, gangguan
peredaran darah dalam rahim dan kelainan rahim
berhubungan dengan peningkatan angka kejadian mola. Mengkonsumsi
makanan rendah protein, asam folat, dan karoten juga meningkatkan resiko
terjadinya mola.
Gejala-gejala hamil anggur (pada pasien yang amenorrhae/terlambat haid) :
1. Pendarahan terus-menerus pada minggu
ke 12 kehamilan (bervariasi, bisa hanya bercak-bercak sampai pendarahan
dalam jumlah banyak, seringkali berwarna kecoklatan). Biasanya
menyebabkan anemia dan kekurangan zat besi.
2. Pembesaran perut (pertumbuhan ukuran
rahim) tidak sesuai dengan usia kehamilan atau lebih cepat dari biasanya
(misalnya hamil 1 bulan terlihat seperti hamil 3 bulan).
3. Mual-mual dan muntah lebih sering terjadi dan durasinya lebih lama.
4. Timbul tekanan darah tinggi yang terkait kehamilan (jika terjadi sebelum minggu ke 24 mengarah pada hamil anggur).
5. Tidak ada tanda-tanda adanya janin (tidak ada bunyi detak jantung anak, rangka janin tidak nampak pada hasil rontgen).
6. Kadar hormon korionik gonadotropin (HCG) tinggi dalam darah dan air kencing ibu.
7. Denyut nadi cepat, dan jantung berdebar-debar.
Namun demikian memperhatikan gejala
gejala diatas tidaklah cukup. Karena pada keadaan kehamilan dengan
kondisi kehamilan kembar, keguguran, dan adanya penyakit keganasan pada ari-ari juga menunjukkan salah
satu atau sebagian dari tanda tersebut diatas. Bila ibu hamil menemukan
atau mengalami salah satu tanda tersebut diatas jangan langsung cemas.
Periksakan dulu pada dokter dan bidan. Belum tentu hamil anggur.
Walaupun banyak gejala yang bisa kita
gunakan untuk memperkirakan hamil anggur, diagnosa pasti baru bisa kita
dapatkan setelah melihat lahirnya gelembung-gelembung mola.
Selain dengan melihat gejala-gejala yang ada, dapat juga dilakukan pemeriksaan untuk menegakkan diagnosa, antara lain:
- Rontgen : untuk melihat rangka bayi, tapi jika tidak terlihat belum tentu terjadi hamil anggur.
- Reaksi biologis dengan Galli Mainini : pengukuran kadar gonadotropin secara kuantitatif.
- Percobaan sonde : pada hamil anggur, sonde mudah masuk, sedangkan pada kehamilan biasa, ada tahanan dari janin.
- Suntikan zat kontras ke dalam uterus : memperlihatkan gambaran sarang tawon.
- USG: memperlihatkan gambaran badai salju.
Bagaimana cara penanganan hamil anggur tersebut?
Penanganan terhadap hamil anggur
meliputi 2 tahap, yaitu pengguguran sesegera mungkin, dan melakukan
pengawasan terhadap kemungkinan timbulnya gejala-gejala kanker korion
(choriocarcinoma). Tindakan pengguguran harus dilakukan segera supaya
kehamilan yang tidak normal itu tidak bertambah besar dan merusak
kondisi ibu. Pada wanita usia subur yang masih menginginkan anak
dilakukan dengan cara kuret, sedangkan pada wanita usia lanjut atau yang
sudah tidak menginginkan anak dapat dilakukan pengangkatan rahim
(histerektomi).
Pengguguran dan kuret harus disertai
dengan transfusi darah karena ada kemungkinan besar terjadi perdarahan
yang banyak. Kemudian kira-kira 10-14 hari setelah kuret pertama,
dilakukan kuret kedua yang bertujuan untuk menghasilkan rahim yang
benar-benar bersih.
Wanita yang mengalami molahidatidosa
boleh hamil lagi, tetapi harus menunggu sampai pemeriksaan pengawasan
selesai dilakukan. Bagi wanita yang belum mempunyai anak dianjurkan
menunda kehamilan selama 1 tahun, sedangkan bagi wanita yang sudah
mempunyai anak dianjurkan untuk tidak hamil dulu selama 2 tahun.
Apakah ada pemberian obat – obatan juga untuk kasus hamil anggur?
Dari berbagai literatur disebutkan bila
pemantauan sulit dari jangkauan tenaga kesehatan beberapa ibu hamil
dengan kasus kehamilan Molahidatidosa ini ada yang mendapat terapi
pengobatan juga dengan pil setelah kuretase. Namun demikian pada ibu
hamil dengan keadaan Molahidatidosa harus berupaya teratur kontrol agar
tidak berkembang menjadi penyakit kanker atau sel sel jinak berubah
ganas. Beberapa efek samping yang dapat timbul pada pemberian obat
minum Metotreksat profilaksis adalah sariawan, mual, muntah, diare ,
kulit kemerahan juga kerontokan rambut, kadar Hb menurun, dsb. Oleh
karena itu paling penting kontrol secara teratur.
Dapatkah ibu hamil sembuh total dari keadaan hamil anggur?
Bila tindakan penanganan dan pengobatan
telah dilakukan secara cepat dan tepat maka ibu dapat berpeluang untuk
hamil kembali. Kontrol rutin tetap harus dijalani sesuai ketentuan
prosedur dari dokter. Bila pemeriksaan kadar HCG dalam darah sampai
tiga kali berturut turut negatif ibu boleh pulang dengan diberi
konseling penggunaan alat kontrasepsi untuk menunda kehamilan. Alat
kontrasepsi pilhan bisa pil, atau IUD.
1 komentar:
Karena kita blum pernah tau penyebab dari munculnya hamil anggur, hal yang bisa kita lakukan adalah dengan menjga kesehatan dan mengetahui Ciri-ciri Hamil anggur agar kita bisa lebih berantisipasi
Posting Komentar