making a baby

MAKING A BABY: Segala yang Perlu Anda Ketahui untuk Bisa Hamil

Lebaran telah usia. Dalam beberapa hari ini kita akan kembali ke rutinitas harian kita. Bagi sebagian kita, salah satu “rutinitas” itu adalah kembali menjalankan program memiliki anak. Menurut perkiraan, 1 dari 8 pasangan di Indonesia memiliki kesulitan mendapatkan anak (Prof. Sudradji Somapraja, 1984). Jika Anda adalah salah satunya, buku baru ini mungkin perlu dimasukkan dalam daftar bacaan Anda.
Ditulis oleh Debra Fulghum Bruce, PhD (penulis buku yang produktif), Samuel Thatcher, MD, PhD ( ahli endokrinologi reproduksi) dan Britt Berg MS, buku “Making a Baby: Segala yang Perlu Anda Ketahui untuk Bisa Hamil” membahas secara rinci proses reproduksi, aneka penyebab ketidaksuburan, tips-tips untuk mengatasinya serta berbagai informasi dan teknologi terkini untuk masalah infertilitas.
Dalam buku ini Anda akan mendapatkan informasi tentang:

• empat syarat dasar reproduksi
• berbagai temuan dari Harvard Nurses’ Health Study yang menjelaskan cara mengatur pola makan untuk mendongkrak kesuburan
• terobosan informasi yang mengaitkan kadar insulin dengan ovulasi
• pemutakhiran informasi mengenai pentingnya asam lemak omega-3 yang bersumber dari hewan laut bagi perkembangan otak si kecil
• saran inovatif tentang kehamilan bagi wanita di atas 35 tahun
• berita tentang sindrom ovarium polikistik, berikut obat-obatan kesuburan yang disarankan, yang bisa mengatasi kondisi ini untuk sementara waktu dan meningkatkan peluang terjadinya konsepsi
• apa yang perlu diketahui setiap pria mengenai kesehatan jangka panjang reproduksinya, termasuk temuan-temuan teranyar seputar kemandulan pria.

Salah satu cara penyampaian yang menarik dari buku ini adalah tips anjuran dan pantangan untuk kesuburan yang disajikan dalam kotak inset, seperti anjuran penggunaan jelly atau baby oil untuk mengatasi kekeringan vagina yang dapat mengganggu motilitas sperma, larangan menggunakan air ludah karena menyebabkan kerusakan sperma yang parah, anjuran memperbanyak makanan berprotein dan larangan mengonsumsi vitamin A dosis tinggi. Berbagai teknik untuk meningkatkan peluang reproduksi dari yang menggunakan teknologi bantuan reproduksi (inseminasi buatan, bayi tabung, dll) sampai terapi alternatif (ayurveda, pengobatan Cina, natorupati, pijat, dll) juga dibahas, dengan nasihat untuk berhati-hati dalam memilih setiap metodenya sebelum memulai terapi. Di bagian akhir, Anda akan mendapati lampiran akronim, singkatan dan glosarium yang biasa digunakan dalam literatur ilmu reproduksi.
Ada beberapa kekurangan kecil di buku ini. Buku ini ditujukan terutama untuk pembaca Amerika Serikat sehingga beberapa detil seperti jenis-jenis obat resep, teknologi bantuan reproduksi, ahli/spesialis mungkin tidak terdapat di Indonesia. Penerjemahan berbagai istilah medis juga seringkali tidak konsisten, di mana di beberapa bagian menggunakan istilah aslinya dalam bahasa Inggris dan di bagian lain menggunakan istilah yang diindonesiakan (misalnya: clomiphene/klomifen, zinc/seng, oocyte/oosit). Namun, selain ketidaksempurnaan kecil tersebut, buku ini layak sebagai panduan bagi semua pasangan yang tidak pernah berhenti berusaha untuk mendapatkan anak.